Kenapa harus menulis? Pertanyaan yang terbenak dalam pikiranku belakangan ini. hal itu terjadi bukan tanpa alasan. Lingkunganlah yang pasti menjadi alasan kuat dalam memikirkan sesuatu. Ya, melihat fenomena belakangan ini, orang-orang mulai giat menulis. Apapun mereka tulis, sampai hal sederhana sekalipun ditulis. Cinta, pengalaman, ilmu, pengetahuan, sosial, film, perasaan, tips, novel, sastra sampai masalah kerohanian lengkap rasanya. Senang rasanya ketika menulis menjadi sebuah fenomena dan itu populer. Hal itu membuat aku semakin mudah dalam memahami pikiran orang lain.
Kegiatan menulis kini bukan hanya digandrungi oleh para orang dewasa saja, para pemuda pun telah terjangkit virus itu. Medianya pun kini telah bervariasi seolah-olah mendukung iklim yang sedang berkembang ini. Dahulu mungkin kita hanya mengenal koran sebagai ruang untuk mem-publish tulisan, tapi di era milenial ini sudah ragam variasinya untuk mensosialisakan tulisan yang kita miliki. Ada blog, tumblr, wordpress, twitter, facebook, intagram (menulis caption), line, whats app dan ragam lainnya, yang tentunya membuat kita semakin mudah dalam melakukan kegiatan menulis dan mencari referensi.
Mencoba menelisik lebih dalam tentang menulis, sebenarnya apa yang mengharuskan kita untuk melakukan kegiatan itu? Dalam diri sendiri, aku mencoba untuk menemukan dari jawaban yang berkembang itu. Ternyata sederhana jawabannya, hanya untuk sekadar berbagi. Berbagi apa? Ya jelas berbagi tentang pikiran kita. Sejatinya kita sebagai manusia yang normal, tentulah selama kita masih hidup pasti tidak akan berhenti untuk berpikir dan bernalar. Dan selama itu pula muncul ide-ide, kreativitas, inovasi, gagasan, sanggahan, opini yang tentunya berbeda dari pemikiran orang lain. Dengan menulis kita akan memudahkan untuk mensistematiskan dan menyampaikan apa yang kita punya sehingga orang bisa paham secara menyeluruh tentang ide yang kita punya. Selain itu, jangan sampai pikiran yang kita miliki malah menjerababkan kita karena pikiran yang kita miliki tidak tersistematiskan dan tidak tersalurkan. Mencoba menulis adalah upaya kita untuk memahami pikiran kita sendiri, dari menulis juga kita akan mencoba untuk menstrukturisasai dan mensistematiskan pikiran yang kita punya.
Sehingga dengan menulis kita akan mendapatkan keuntungan untung mengembangkan diri, karena kita akan berusaha melatih diri kita untuk berfokus dan berkonsentrasi terhadap suatu hal. Disisi lain menulis juga menjadi media bagi diri kita untuk berbagi, mengekspresikan diri, dan mensosialisasikan gagasan yang kita miliki agar orang bisa memahami maksud dan tujuan kita. Maka dapat dikatakan menulis adalah media kita dalam berkomunikasi. Keuntungan lain dari menulis adalah, ide atau gagasan kita setidaknya dapat terabadikan melalui media, dan orang akan paham tentang citra diri kita. Begitu sih pendapatku.
Tapi bukan hanya aku saja yang paham bahwa menulis itu penting. Beberapa pesohor pun sepakat tentang pentingnya menulis. Kalo kata Pramoedya Ananta Toer, “menulis itu bekerja untuk keabadian”. Dengan menulis, maka sesorang akan terus ada sekalipun jasadnya sudah dipendam tanah. Lain kata dengan pendapat imam besar umat muslim, Imam Al-Ghazali. “Jika kau bukan anak raja dan juga bukan anak ulama besar, maka menulislah” begitu kiranya pendapat Imam Al Ghazali.
Dari pendapat para pesohor diatas, betapa pentingnya kita untuk menulis. Sesederhana apapun ide yang kita miliki maka tulislah, niscaya itu akan berguna kelak disuatu hari. Jangan sampai ide itu menjadi sampah dalam pikiran yang mengganggu pikiran kita dan pada akhirnya menjadi penyakit sosial.
Tetapi terkadang banyak alasan yang membuat kita sulit untuk memulai kegiatan ini. Rasanya ada saja alasan kuat yang biasa datang untuk menunda kita untuk menulis, seperti malas, kepentok ide, buntu, atau hal-hal lainnya yang membuat kita menunda. Sedikit tips saja, menulis itu jangan didasarkan atas kelatahan sosial, tapi menulislah karena kamu gelisah, karena kamu merasa ada yang tidak beres. Dan semua terjadi seolah-olah karena kamu merasakan apa yang akan kamu tulis. Dengan hal tersebut, niscaya ide itu akan bermunculan dengan sendirinya.
Jadi, mulai sekarang menulislah. Jangan sampai kamu mati dan orang hanya mengenang namamu saja. Menulis agar ide kamu bisa terabadikan oleh orang, agar kegelisahnmu bisa menjadi kegelisahan bersama.
Komentar
Posting Komentar